Rabu, 25 Desember 2013

Contoh PTK

            JUDUL

Penggunaan Metode Simulasi untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Tata Bahasa pada Kelas IX SMPN 1 Mandalawangi

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang sangat penting, terutama dalam materi Tata Bahasa. Diharapkan siswa dapat menguasai tata bahasa yang benar dalam berkomunikasi. Dalam kenyataannya siswa kelas IX-A SMPN 1 Mandalawangi masih belum dapat menggunakan tata bahasa yang benar. Untuk itu akan diupayakan penggunaan metode simulasi untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam penggunaan tata bahasa yang benar. Metode simulasi dipakai karena metode ini merupakan metode yang menarik dan dapat memotivasi siswa untuk lebih tekun mempelajari tata bahasa yang benar.

B.     Rumusan Masalah
1.    Apakah penggunaan metode Simulasi dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Tata Bahasa?
2.    Bagaimanakah prosedur  metode Simulasi yang efektif untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Tata Bahasa?

C.    Tujuan Penelitian
1.         Untuk meningkatkan kompetensi siswa melalui penggunaan metode Simulasi dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Tata Bahasa.
2.         Untuk menemukan prosedur  metode Simulasi yang efektif untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Tata Bahasa.


D.    Manfaat Penelitian
1.      Bagi siswa: Aktivitas belajar siswa lebih meningkat sehingga hasil belajar juga lebih meningkat.
2.      Bagi guru : Meningkatkan pemahaman guru tentang akibat dari metode pembelajaran yang digunakan.
3.      Bagi sekolah : Meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran.


BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Kompetensi  Siswa
………………………………………….

B.     Metode Simulasi
……………………………………….

C.    Materi Pelajaran
1.      Standar Kompetensi : …………………………
2.      Kompetensi Dasar : …………………………
3.      Pokok Bahasan : ……………………………….

D.    Pemecahan Masalah/Hipotesis Tindakan
……………………………………………………..

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN


A.    Subyek, Tempat dan Waktu Penelitian
Subyek  penelitian dalam PTK ini adalah siswa kelas IX di SMPN 1 Mandalawangi. PTK akan dilaksanakan di SMPN 1 Mandalawangi, dan dilaksanakan lebih kurang selama tiga bulan, mulai dari Januari 2013 sampai dengan April 2013


B.     Variabel Penelitian
Variabel Tindakan : “Penerapan Metode Simulasi”.
Variabel Masalah : “kompetensi siswa kelas IX SMPN 1 Mandalawangi.

C.    Prosedur Penelitian
Penelitian yang akan dilaksanakan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas, yang akan dilaksanakan dalam beberapa siklus. Dalam tiap siklus terdiri dari tahapan Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan dan Refleksi. Tindakan yang dilaksanakan meliputi prosedur sebagai berikut:
1.      Menyiapkan materi simulasi
2.      Menyiapkan skenario simulasi
3.      Membuat lembar observasi
4.      Menjelaskan kepada siswa tentang teknik simulasi yang akan dilaksanakan
5.      Menugaskan siswa melakukan simulasi

D.    Indikator Keberhasilan
1.      Delapan puluh persen siswa aktif mengikuti pelajaran.
2.      Semua siswa mencapai KKM yang telah ditentukan.

E.     Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data akan dikumpulkan dengan teknik :
1.      Observasi, yaitu dengan mengamati perilaku siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan Lembar Observasi dan Catatan Lapangan
2.      Angket, yaitu siswa/guru diberi angket untuk dijawab dengan tujuan menjaring pendapat siswa terhadap pembelajaran/pembimbingan dan supervisi.
3.      Tes, yaitu untuk mengukur prestasi belajar siswa tiap siklus.



F.     Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan selanjutnya di kelompokkan dan diringkas sesuai lingkupnya.
Tiap kelompok data diberikan komentar dengan cara analisis pembandingan dengan teori yang telah dituliskan dan diberi kesimpulan atas hasil pembandingan tersebut untuk mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan penelitian.


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.    Kondisi Awal
Motivasi belajar siswa masih rendah, hal ini terlihat dari kurangnya aktifitas siswa dalam bertanya ataupun ketekunan mengerjakan tugas. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan awal

B.     Deskripsi Siklus 1
1.        Perencanaan
Pada siklus pertama ini metode simulasi diterapkan untuk mempelajari materi Tata Bahasa. Tiap kelompok siswa diberikan peran sesuai dengan skenario. Persiapan yang dilakukan meliputi:
a. Menyiapkan materi simulasi
b. Menyiapkan skenario simulasi
c. Membuat lembar observasi
d. Menjelaskan kepada siswa tentang teknik simulasi yang akan  dilaksanakan
e. Menugaskan siswa melakukan simulasi
f. Pengamat mengamati pelaksanaan simulasi dan mencatat hasil simulasi

2.    Pelaksanaan
Pada saat simulasi dilaksanakan. Siswa terlihat masih malu-malu, dan takut kalau lupa dengan peran yang dilakukannya. Pada kelompok 1 beberapa siswa masih belum hafal teks yang harus diucapkan. Di kelompok 2 beberapa siswa tampil dengan membawa teks yang ditulis kecil-kecil. Sedangkan kelompok 3 simulasi dilaksanakan dengan cukup lancar. Pada akhir simulasi siswa diberikan tes tata bahasa yang sebelumnya dipakai dalam simulasi.

3.    Hasil Pengamatan
Dari hasil pengamatan ternyata simulasi belum berjalan dengan lancar, hal ini terlihat dari tabel pengamatan di bawah ini.

4.    Refleksi
Dari hasil pengamatan perilaku siswa terlihat bahwa siswa yang serius, benar tutur katanya dan lancar dalam melakukan perannya memiliki hasil tes yang baik juga, sedangkan siswa yang kurang serius dalam melaksanakan simulasi ternyata hasil tesnya memiliki nilai rendah. Untuk itu pada siklus yang kedua akan diupayakan agar siswa semuanya melaksanakan simulasi dengan serius.

  1. Deskripsi Siklus 2
1.    Perencanaan
Pada siklus kedua metode simulasi tetap diterapkan dengan perbaikan dalam proses persiapan dan pelaksanaan simulasi. Persiapan yang dilakukan meliputi:
a. Menyiapkan materi simulasi yang lebih lengkap
b. Menyiapkan skenario simulasi, dengan masing2 peran disesuaikan minat siswa.
c. Membuat lembar observasi
d. Menjelaskan kepada siswa tentang teknik simulasi yang akan  dilaksanakan
e. Siswa diberi kesempatan untuk berlatih
f. Menugaskan siswa melakukan simulasi
g. Pengamat mengamati pelaksanaan simulasi dan mencatat hasil simulasi
Jadi letak penyempurnaan siklus 2 dibandingkan siklus 1 adalah adanya peran yang sesuai dengan minat siswa dan adanya kesempatan bagi siswa untuk berlatih.
           
2.    Pelaksanaan
Pada siklus kedua siswa terlihat lebih percaya diri dalam melakukan simulasi. Hal ini dimungkinkan karena siswa sudah diberi kesempatan untuk berlatih lebih dahulu sebelum dilakukan simulasi. Dalam simulasi kebanyakan siswa lancar menjalankan perannya. Setelah simulasi dilakukan siswa nampak bergembira karena merasa telah berhasil melaksanakan perannya dengan baik. Hal ini memiliki efek yang baik dalam hasil belajarnya, karena dari tes yang dilakukan setelah simulai maka dapat dilihat bahwa hasilnya semakin baik.

3.    Hasil Pengamatan
Dari hasil pengamatan ternyata simulasi berjalan dengan lancar, hal ini terlihat dari tabel pengamatan di bawah ini.

4.    Refleksi
Dari hasil simulasi pada siklus yang kedua ini ternyata terdapat peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan pelaksanaan siklus satu. Jadi dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa dengan penambahan latihan simulasi ternyata membawa dampak yang berarti bagi siswa.

  1. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari pelaksanaan siklus sati dan dua terlihat adanya peningkatan aktivitas siswa yang dapat dilihat dari hasil pengamatan,
Dari hasil pengamatan perilaku siswa terlihat bahwa siswa yang serius, benar tutur katanya dan lancar dalam melakukan perannya memiliki hasil tes yang baik juga, sedangkan siswa yang kurang serius dalam melaksanakan simulasi ternyata hasil tesnya memiliki nilai rendah.
Dari hasil simulasi pada siklus yang kedua ini ternyata terdapat peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan pelaksanaan siklus satu. Jadi dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa dengan penambahan latihan simulasi ternyata membawa dampak yang berarti bagi siswa.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.        Kesimpulan
Dari penerapan tindakan pada siklus 1 dan 2 dapat disimpulkan bahwa ternyata penggunaan metode Simulasi dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Tata Bahasa
Prosedur  metode Simulasi yang efektif untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Tata Bahasa adalah sebagaimana prosedur pada siklus 2 yaitu:
1. Menyiapkan materi simulasi
2. Menyiapkan skenario simulasi
3. Membuat lembar observasi
4. Menjelaskan kepada siswa tentang teknik simulasi yang akan  dilaksanakan
5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih sesuai peran masing-masing
6. Menugaskan siswa melakukan simulasi
           
B.       Saran
1. Guru yang lain hendaknya berani mencoba metode baru dalam pembelajaran di kelas.
2. Kepala sekolah diharapkan memfasilitasi guru untuk menggunakan metode baru dalam pembelajaran.

==== SSS ====

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes