Berbagai keadaan
menunjukkan bahwa Indonesia belum optimal mendayagunakan potensi secara baik,
sehingga Indonesia terancam kesenjangan digital (digital gap) dan semakin tertinggal
dari negara-negara maju. Kesenjangan prasarana dan sarana TIK antara perkotaan
dan pedesaan, juga memperlebar jurang perbedaan sehingga terjadi pula
kesenjangan digital di dalam negara kita sendiri.
Salah satu aspek
terpenting dalam pembangunan bangsa adalah pendidikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa
keberhasilan pembangunan Negara-negara berkembang menjadi Negara maju yang
banyak bermunculan belakangan ini karena didukung oleh tersedianya sumber daya
manusia yang terdidik dalam jumlah yang memadai.
Beberapa tantangan yang harus direspon dalam rangka
penyediaan layanan pendidikan yang bermutu adalah masih belum idialnya rasio
guru siswa (khususnya di daerah terpencil), rasio siswa-kelas, rasio rombongan
belajar-ruang kelas, rasio sekolah-laboratorium (bahasa, IPA, TIK). Terbatasnya
peralatan laboratorium seperti peralatan laboratorium IPA, Bahasa, Komputer,
pusat sumber belajar berbasis TIK, dan tingkat kelayakan guru, serta kondisi
gedung sekolah yang kurang layak.
Selain itu pemanfaatan TIK belum efektif dan efisien di
pemerintah maupun pelayanan publik. Padahal tata kelola
pemerintahan Indonesia
saat ini membutuhkan suatu sistem yang baik atau sering disebut Good Corporate
Governance atau Good Goverment. TIK dapat
diperankan sebagai fasilitator dalam konteks pembangunan pemerintahan yang
bersih, transparan dan dapat dipertanggung jawabkan. Proses pemerintahan yang
kompleks dapat dimodelkan dengan TIK yang sistematis. Selain untuk
pemerintahan, TIK juga bisa sebagai fasilitator dalam peningkatan proses pendidikan,
pelayanan publik, perpajakan, pertanian, berbisnis, dan lain-lain.
Seiring dengan tuntasnya program wajib belajar pendidikan
dasar 9 tahun pada tahun 2008/2009, prioritas pembangunan pendidikan pada
tingkat SMP bergeser dari perluasan akses pendidikan kepeningkatan mutu
pendidikan dengan tetap mempertahankan tingkat akses pendidikan yang telah
dicapai dengan memperluas layanan pendidikan bagi daerah-daerah yang APK-nya
masih rendah. Salah satu upaya yang telah dilaksanakan melalui mekanisme
dekonsentrasi.
Oleh karena itu, peralatan TIK sangat diperlukan untuk
proses pembelajaran untuk
menunjang tercapainya tujuan pendidikan secara menyeluruh dan menyongsong dunia
digital yang akan datang.
0 komentar:
Posting Komentar